Pekanbaru – Sehari sebelum mengikuti acara formal Kuliah Umum FST-UIN Suska Riau (21 Feb 2017), sejumlah Mahasiswa dan Dosen Program Studi Sistem Informasi UIN SUSKA RIAU bersama-sama mengikuti acara ngopi-ngopi santai bersama Presiden Asosiasi Sistem Informasi Indonesia yakni Bapak Tony Dwi Susanto, MT., Ph.D, ITIL., COBIT. Acara yang dilaksanakan pada 20 Februari 2017, Senin malam di TakeOff Cafe Jl. Arifin Achmad No.389, Pekanbaru itu disambut antusias oleh para peserta. Hadir tidak hanya Mahasiswa dari UIN Suska Riau, bahkan terdapat tiga orang Mahasiswa yang berasal dari Universitas Lancang Kuning turut bergabung bersama forum ngopi-ngopi tersebut. Kegiatan yang diprakarsai oleh salah satu Dosen Program Studi Sistem Informasi UIN Suska Riau yaitu, Bapak Saide M.Kom., M.I.M ini merupakan sebuah gerakan untuk memotivasi mahasiswa agar tidak menyerah pada masa depan mereka setelah tamat kuliah dan mau ‘mencoba’ untuk melangkah ke jenjang pendidikan lebih tinggi lagi dengan memanfaatkan Beasiswa yang telah tersedia, baik di Indonesia ataupun dari kampus luar negeri.
Kegiatan ini dimulai pukul 20.00 WIB malam dengan pembukaan yang dimoderatori oleh Bapak Saide dan dilanjutkan dengan pengenalan diri oleh Pak Tony. Tony Dwi Susanto, MT., Ph.D., ITIL., COBIT, pria kelahiran 11 Desember 1975 di Yogyakarta ini merupakan Chapter President dari Association for Information Systems-Indonesia chapter (AISINDO), Kepala Peneliti Lab-Based Education (LBE) e-Government & IT Governance ITS, Konsultan e-Government Pemkot Surabaya dan Kediri, Staf Ahli Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), serta aktif mengisi seminar/training Tata Kelola TI & e-Government. Diawal pengenalannya, pak Tony mengatakan bahwa setiap manusia harus dapat menemukan alasan mengapa kita hidup di dunia ini. Ia meyakini bahwa setiap manusia memiliki alasan hidupnya masing-masing yang harus dapat membawa perubahan untuk Indonesia serta dirinya sendiri ke arah lebih baik. Tidak hanya berdiam diri di tempat bahkan hingga putus harapan dalam melanjutkan cita-cita.
“Kesuksesan bukan kepada seberapa besar kemampuan otak, tetapi kepada seberapa besar keyakinan diri untuk sukses”, kalimat motivasi yang diungkapkan oleh Pak Tony berulang kali untuk menyadarkan para Mahasiswa atau siapapun yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan serta cita-cita mereka. Hal ini telah dibuktikan oleh Pak Tony itu sendiri, dengan IPK di bawah 3.00 serta skor TOEFL yang hanya mencapai 450. Pak Tony mampu membuktikan diri bahwa ia mampu mendapatkan beasiswa kuliah untuk gelar Master-nya pada tahun 2001-2003 melalui Gadjah Mada BPPS Scholarship Post Graduates Scholarships. Pada tahun 2003, ia kembali mendapatkan beasiswa dari IATSS Forum Scholarship, Jepang. Ini adalah beasiswa khusus untuk para profesional dari negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang. Untuk Indonesia, itu diberikan hanya untuk 4 orang setiap tahun mewakili Indonesia di forum internasional ini. Tidak hanya sampai disini, presiden AISINDO ini juga kembali melakukan sepak terjang nya dengan mendapatkan beasiswa Ph.D –nya pada tahun 2008 – 2012 melalui Australia Leadership Award (ALA) Scholarship, ini adalah beasiswa khusus untuk negara Asia Pasifik / setingkat dari pemerintah Australia.
Sungguh menarik dan mengagumkan bukan? Pak Tony tidak hanya memberikan motivasi tanpa bukti, tetapi ia telah membuktikan sendiri bagaimana mengagumkannya langkah-langkah meraih beasiswa yang telah ia rangkum sedemikian rupa agar dapat disampaikan kepada para peserta yang hadir pada malam itu. Menurutnya, terdapat 14 langkah untuk mendapatkan beasiswa-beasiswa tersebut. Salah satunya ialah ‘Mengumpulkan Motivasi’. Tanpa motivasi yang kuat di dalam diri, impian untuk meraih beasiswa-beasiswa tersebut tidak akan terealisasi. Bahasa serta kemampuan otak bukanlah halangan yang besar jika kita memiliki motivasi dan keyakinan yang kuat untuk sukses didiri kita.
Kegiatan ini diakhiri pada pukul 22.00 WIB di TakeOff Cafe dengan langkah ke 14 atau langkah terakhir untuk mendapatkan beasiswa, yaitu ‘Memanggil Intervensi Tuhan’. Sebagai umat beragama, terutama umat yang beragama Islam sudah menjadi kewajiban untuk selalu berikhtiar kepada Allah. SWT. Semua hal yang kita lakukan tidak akan berjalan dengan baik tanpa ridho dari-Nya. Karena itu sudah sepatutnya kita untuk selalu mengingat dan menyebut nama-Nya disetiap langkah yang kita ambil serta menyerahkan segala hasilnya kepada Allah. Di akhir pertemuan, pak Tony juga memberikan pengenalan tentang apa itu Association for Information Systems-Indonesia chapter (AISINDO). Semoga kegiatan ini mendapatkan rahmat serta hidayat dari Allah S.W.T agar siapapun yang mengikuti forum ini mendapatkan keyakinan lebih untuk terus melangkah dalam menemukan alasan hidup di dunia ini serta memberikan perubahan yang besar bagi agama, Nusa, dan Bangsa, karena segala hal yang kita lakukan tidak akan pernah lepas dari agama dan Tuhan. -Rizqi
Penulis: Rizqi W & Saide.